Israel Akan Danai Wisata Orang Yahudi ke Masjid Al-Aqsa, Hamas: Itu Akan Memicu Perang Agama

loading…

Israel akan mendanai orang Yahudi ke Masjid Al-Aqsa dan Hamas menyebut itu akan memicu perang agama. Foto/AP

GAZA– Keputusan pemerintahIsraeluntuk mendanai wisata bagi pemukim ilegal di Masjid Al-Aqsa merupakan “eskalasi berbahaya” yang dapat memicu “perang agama.” Demikian diungkapkan kelompok perlawanan Palestina Hamas.

Hamas menyebutkan, keputusan pemerintah untuk mendanai “wisata Zionis” adalah eskalasi berbahaya yang berisiko memicu perang agama, “yang menjadi tanggung jawab pendudukan dan pendukungnya.”

“Pemerintah fasis ekstremis ini sedang bermain api, karena tidak peduli dengan akibat dari perilaku Zionisnya dalam melanggar kesucian, status, dan identitas Masjid Al-Aqsa yang diberkahi di negara Arab dan Islam kita,” pernyataan Hamas, dilansir Anadolu.

Sebelumnya, penyiar publik Israel KAN mengatakan kantor Menteri Warisan Budaya Amichai Eliyahu — seorang menteri ekstremis yang dikenal anti-Palestina — akan mengalokasikan 2 juta shekel (USD543) untuk tur berpemandu, yang diharapkan akan dilaksanakan dalam beberapa minggu mendatang.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel pada hari Senin bahwa kebijakannya adalah “mengizinkan orang Yahudi untuk melakukan salat di dalam Temple Mount (mengacu pada Masjid Al-Aqsa),” dengan mencatat bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengetahui kebijakannya sebelum membentuk pemerintahan koalisi.

Pengumuman itu muncul meskipun Netanyahu berulang kali mengklaim akan mempertahankan status quo di Masjid Al-Aqsa.

Status quo di Masjid Al-Aqsa adalah situasi yang ada sebelum Israel menduduki Yerusalem Timur pada tahun 1967, di mana Wakaf Islam Yerusalem, yang berafiliasi dengan Kementerian Wakaf Yordania, bertanggung jawab untuk mengelola urusan masjid.

Namun, pada tahun 2003, otoritas Israel mengubah status ini dengan mengizinkan pemukim memasuki Masjid Al-Aqsa tanpa persetujuan dari Wakaf Islam, yang menuntut diakhirinya penyerbuan ini.

Ben-Gvir mengklaim bahwa orang Yahudi memiliki hak untuk berdoa di Masjid Al-Aqsa, dengan mengatakan bahwa ia akan membangun sinagoge di lokasi yang menjadi titik api tersebut.

Ini adalah pertama kalinya menteri Israel berbicara secara terbuka tentang pembangunan sinagoge di dalam Masjid Al-Aqsa. Namun, ia telah berulang kali menyerukan dalam beberapa bulan terakhir untuk mengizinkan orang Yahudi berdoa di lokasi tersebut.

Seruannya datang di tengah penyerbuan berulang kali ke kompleks tersebut oleh pemukim ilegal Israel di bawah perlindungan polisi.

Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam. Umat Yahudi menyebut daerah itu sebagai Temple Mount, dan meyakini bahwa di sana terdapat dua kuil Yahudi kuno.

(ahm)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *